7 APRIL
Subhanallah...
Masya-Allah...
Deria pandang dihiasi warna merah jambu yang berjatuhan lembut menjejak bumi. Mungkin, leraian kelopak itu kerana bayu kecil menghembus atau sudah saatnya dia gugur agar mata manusiawi menikmati penglihatannya saat bunga itu gugur. Sungguh cantik. Ada yang bilang, gugurnya itu melambangkan ketidak kekalan kehidupan. Tiada yang kekal di dunia ini termasuk apa yang terlihat indah pasti akan dimamah oleh waktu. Dunia hanya pinjaman sementara.
Alya ternotis sesuatu.
"Oba-san tu mungkin tak perasan dompet dia jatuh..." Desis Alya.
Alya mengambil dompet yang tercicir, lalu menyapa pemiliknya dengan sopan. Mujur wanita itu masih di sekitar sedang mengambil gambar pohon sakura. Mungkin dia mencari sudut yang bagus untuk mengambil foto agar hasilnya menarik. Alya menyapanya lembut dari belakang.
" Sumimasen, osaifu ochimashita..."
(Maafkan saya, dompet anda terjatuh..)
Alya teragak-agak akan pertuturanya sama ada tepat dengan tatabahasa atau sebaliknya. Wanita yang dalam lingkungan hampir 60-an itu terus menoleh ke belakang arah Alya. Matanya tertumpu ke dompet yang di pegang Alya sebelum memandang wajah. Dia lantas melempar senyum kepada Alya serta rasa terima kasihnya. Dia menunjukkan wajah pegun dengan Alya yang bercakap sama dengan bahasanya. Jepun.
Perbualan singkat mereka bermula.
"Arigatou..Nihongo wa jouzu desu ne..."
(Terima kasih, pandai awak berbahasa Jepun)
"Ahh, mada-mada desu...mada benkyou ni shiteimasu"
( Ahh, tidak juga, masih belajar lagi.)
"Demo, anata wa nihongo o hanasete, sugoi desu ne..."
(Tetapi, anda boleh bercakap Jepun, menakjubkan) Wanita itu masih memujinya.
"Iie..." Alya merendah hati.
Wanita itu menambah lagi.
"Soshite, ano kaburi mono wa kirei desu ne..."
(Tambahan, cantik penutup kepalamu itu...)
"Kore...?" (Ini...?) . Alya meraba kerudungnya. Wanita itu mengangguk lembut.
"Oh, Kore wa Hijabu to iimasu. (Oh, ini kami panggil hijab.)
"Aa.. Naruhodo...Hontou ni kirei ne... Yoroshi kereba, isshoni shiashin o toru houga ii desuka? Omoide no tame.."
(Oh rupanya...sangat cantik. Kalau tidak keberatan, adakah lebih baik kita ambil gambar bersama? Untuk kenangan..) Wanita itu mengajaknya berswafoto.
"Hai, okay desu..." Alya memberi isyarat tangan Okey.
Wanita itu juga tidak lupa mengajak Luna gambar bersama.
"Chesse..."
Masing-masing pose gaya sederhana.
Alya dan Luna tidak lupa mengucap kata penghargaan. Kelihatan dia begitu senang berbicara dengan perempuan yang asalnya bukan dari negara wanita itu. Dia menatap Alya seolah senang hati berjumpa dengannya. Tidak lama, wanita itu ingin pamit. Oktaf suara begitu halus dan lembut.
" Jaa, Domo arigatou...mata ne..." ( Baiklah, terima kasih banyak.. Jumpa lagi...)
Lambaian lembut tangan wanita itu serta melempar senyum arah mereka.
Respon tunduk mereka tanda hormat kepada wanita itu. Alya gembira. Pertama kali dia bercakap Jepun dengan orang asing. Walaupun dia baru tahap N4, tetapi ini adalah pencapaian baru baginya. Dapat berinteraksi dengan orang Jepun, walaupun dalam tingkat perbualan mudah.
Detik itu, terpanggil untuknya mengimbas kembali perkongsian ilmu dari usrah yang pernah dia ikuti sewaktu belajar. Pakaian cara Islam kita juga adalah dakwah dengan orang sekeliling. Dengan itu, Alya berharap apa yang terjadi sebentar tadi adalah dakwahnya dengan cara berpakaian muslimah sehingga wanita tersebut tertarik dengan penampilan modestinya. Moga Allah redha.
#ceritapendek
Dah boleh belajar nihon melalui entri ni. 😁😁☺️
ReplyDeleteInsya-Allah... hehehe Klau rajin post entry tahun ni..🤭 anyway, smoga bermanfaat dan sedap dibaca...😁
Delete